Dolar jatuh untuk hari keenam beruntun karena prospek Fed bergeser

portalwartawan.com – Dolar Amerika Serikat tuju rekor pengurangan paling panjang dalam dua setengahtahun pada Kamis, sesudah Federasi Reserve AS kedengar nyaris mengatakan pemberhentian peningkatan suku bunga, yang menurut investor kira-kira sudah usai.

Pengumuman aturan dari Bank Kunci Inggris (BoE), Bank Kunci Swiss (SNB) serta bank utama Norwegia (Norges Bank) akan jadi konsentrasi di Eropa.

The Fed meningkatkan suku bunga rujukan sejumlah 25 pangkal point sama seperti yang dikehendaki, akan tetapi melenyapkan bahasa mengenai “kenaikan yang lagi berjalan” yang dibutuhkan untuk memberi dukungan peningkatan “sejumlah tambahan”, lantaran lihat bagaimana keyakinan yang limbung di bank pengaruhi ekonomi.

Pasar berjangka menunjukkan kesempatan sekitaran 40 % untuk satu peningkatan seperempat point kembali, berlainan dengan Eropa di mana pasar memprediksi pengetatan seterusnya sedikit di bawah 50 pangkal point.

Kesenjangan itu udah membikin euro naik ke tingkat paling tinggi tujuh minggu di 1,0930 dolar, bertambah waktu enam babak berturutan.

Sterling melayang-layang di dekat tingkat paling tinggi tujuh minggu sehabis data perlihatkan peningkatan yang mengagetkan dalam inflasi Inggris, wafatkannya di 10,4 prosen dan menimbun penekanan pada BoE untuk menambah suku bunga dan kedengar hawkish pada perjumpaan kelak. Pasar memprediksi peningkatan 25 pangkalan point dari BoE.

Pedagang mengira-ngira peningkatan 50 pangkal point dari bank kunci Swiss, yang membikin franc sembuh dari pengurangan yang dirasakannya sebab perkara di Kredit Suisse membuat pedagang was-was.

Baca Juga :  Pemenang Festival Film Pendek SOS 2023 Suarakan Pesan Positif di Dunia Digital

Bank kunci Norwegia diprediksikan akan tingkatkan suku bunga 25 pangkal point jadi 3,0 prosen buat menguasai inflasi serta menyokong pelemahan mata uang, yang paling akhir jatuh sentuh tingkat terlemahnya pada euro sejak mulai Mei 2020.

Pergeseran suara dari Fed bikin kemungkinan kecil pasar buat kembali cemas jika data ekonomi yang kuat memajukan suku bunga makin tinggi, kata kepala trik valas G10 NatWest Markets, Brian Daingerfield.

“Dari sudut pandang valuta asing, kami pikirkan alasan buat kekurangan dolar selanjutnya sebab batasan atas perputaran Fed terang sudah turun.”

Indeks dolar, yang menghitung mata uang AS kepada enam mata uang penting, paling akhir turun 0,3 %, di lajur pengurangan harian ke enam beruntun, rekor paling panjang semenjak September 2021.

Dolar sudah temukan injakan di saat Menteri Keuangan AS Janet Yellen menakuti pasar di Rabu (22/3/2023) dengan memberitahu Muktamar kalau ia belum perhitungkan atau mengulas agunan lengkap simpanan bank.

Tapi itu sejumlah besar kebalik di Asia. Dolar Australia serta Selandia Baru semasing naik 0,8 % serta 1,0 prosen. Dolar/yen, yang mengikut imbal hasil AS, turun 0,5 % ke tingkat sangat rendah enam minggu di 130,41.

Imbal hasil obligasi pemerintahan AS 2 tahun turun 4 pangkal point, perpanjang pengurangan lebih kurang 20 pangkalan point satu hari awal mulanya.

Pasar keuangan udah bergolak oleh keyakinan yang gontai pada bank secara global susul kerusakan Silicon Valley Bank dua minggu kemarin serta kematian tiba-tiba Kredit Suisse.

Baca Juga :  Mercure mengundang Anak Panti Asuhan Al Muhaimin ber Rekreasi di Mercure Makassar

Fokus di perbankan saat ini terlebih di pemberi utang regional AS di mana keresahan bakal penebaran simpanan masih tetap tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell berkata saluran simpanan udah konstan di pekan yang lalu, dan pemberi hutang yang semakin lebih kecil menuturkan mereka terhibur dari pengakuan Yellen kalau agunan simpanan bakal diperhitungkan bila ada efek penebaran.

Itu “melenyapkan kegalauan,” menurut Daniel Kimbell, seorang eksekutif bank lokal di Passumpsic Bank di St Johnsbury, Vermont. Tapi saham pemberi hutang wilayah itu jatuh.