Bisnis  

Pengusaha Roti Klaten Berharap Harga Telur Bisa Stabil

Klaten — Entrepreneur roti di Desa Tegalrejo, Dusun Gumulan, Kecamatan Klaten tengah, Klaten, mengharap harganya telur dapat konstan. Sekian hari terakhir, harganya telur condong berubah-ubah. Masalah ini mengubah cost produksi unit usahanya.

“Jika peningkatan harga telur itu ada dampaknya sedikit karena harga tidak konstan,” kata Karyadi (60) Pemilik Upaya Roti Yana Bakery, waktu dihadapi di area upayanya, Senin (15/5).

Diungkapkan Karyadi, dirinya sendiri pasrah di harga telur yang tidak konstan seperti sekarang ini. Sekarang ini harga paling tinggi sampai Rp31.500 perkilogramnya.

“Saat ini perkilo Rp 31.500, jika normal itu Rp24 ribu, Rp23 ribu, terkadang Rp20 ribu, mentok begitu. Ya pengin bagaimana kembali,” tukasnya.

Karyadi rasakan persoalan waktu hitung berapakah untung yang didapat saat produksi roti yang telah dilakukannya sepanjang beberapa puluh tahun ini.

“Ya ada impaknya, jika harga turun naik naik turun, kita ingin hitung kan cukup kesulitan ya,” tuturnya.

Saat ini Karyadi cuma dapat menginginkan harga dapat konstan normal. Tapi kalau kondisi tertekan karena itu dirinya sendiri dapat meningkatkan nilai jual roti. Tidak tutup kemungkinan, dia pun kurangi jumlah telur pada adonannya.

“Dari naiknya harga telur, kita pengin nggak pengen harus tingkatkan atau kurangi alokasinya. Getho saja, bila waktu ini kurangi ukuran. Umpama rata-rata telur 10 butir saat ini jadi 9 butir,” terang ia.

Baca Juga :  4 Tema WordPress Keren dan Gratis Untuk Blog Kamu

Dijelaskan Karyadi, Keperluan telur satu hari 15-20 kg satu hari. Kalau harga bahan baku terus naik, mesti nilai jualnya turut ia naikkan juga.

“Masih menunjuk bertahan dahulu, bertahan tidak tingkatkan (harga) namun kurangi bahan baku telur,” paparkan ia.

“Kita ng ikuti saja, bila naik ya ngikut naik getho saja. Di katakan cemas ya tak, di katakan tidak ya risau. Masalahnya itu kan ada resikonya, kita mesti perkiraan kembali,” tuturnya.