Kemenkes Buka 1.600 Beasiswa untuk Dokter Spesialis

Jakarta, portalwartawan.com – Buat memercepat tambahan jumlah dokter ahli, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Instansi Pengurus Pengajaran (LPDP) memperbanyak jatah beasiswa tahun ini buat 1.600 peserta, dari tahun yang lalu yang cuma 600.

“œKurangnya dokter pakar itu fakta. Orang sampai sekarang susah buat memperoleh akses ke dokter. Sebab itu pemerintahan ingin percepat tambahan dokter ahli maka kekurangannya bisa selekasnya diselesaikan, satu diantaranya lewat pemberian beasiswa ini,” kata Menteri Kesehatan (Menteri kesehatan) Budi Gunadi Sadikin, Senin (13/02/2023).

Menkes berkata beasiswa diperuntukkan buat dokter, dokter gigi, subspesialis, fellowship dan SDM kesehatan yang lain.

Dirjen Tenaga Kesehatan Arianti Anaya menuturkan, kekurangan dokter pakar diakibatkan minimnya segi jumlah hingga susah buat kerjakan pemerataan ke semua sarana kesehatan di Indonesia.

“œKementerian Kesehatan kerjakan usaha alih bentuk SDM kesehatan, satu diantaranya dengan mengerjakan pengembangan mekanisme untuk tingkatkan jumlah produksi dan usaha pemerataan dokter pakar di semuanya kabupaten/kota di Indonesia,” papar Arianti.

Kementerian Kesehatan bersama LPDP terus mengupayakan mempertingkat jumlah yang terima beasiswa pengajaran dokter ahli yang mula-mula 300 jadi 600 di 2022. Pada 2023 jumlah itu jadi 1.600 dan pada 2024 bakal disiapkan sejumlah 2.500 beasiswa untuk dokter ahli, sub-spesialis, termaksud fellowship alumnus luar negeri.

Hal ini adalah terapan dari perubahan metode kesehatan pilar ke-5, yaitu alih bentuk sumber daya manusia kesehatan.

“œAdanya beasiswa pengajaran ini bisa percepat pemenuhan jumlah tenaga kedokteran, utamanya dokter ahli yang nanti bisa tersebarkan secara rata di semua sudut Tanah Air,” katanya.

Upaya alih bentuk SDM kesehatan pun dikerjakan dengan secara menambah kualitas tenaga medis lewat pengajaran. Beberapa program beasiswa pengajaran yang sedang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, misalnya:

1. Beasiswa Dokter Spesialis-Subspesialis/Dokter Gigi Spesialis

Kementerian Kesehatan sudah menjalankan program kontribusi dokter spesialis-subspesialis/pengajaran dokter gigi ahli sejak mulai 2008 sampai sekarang ini dalam jumlah peserta sudah gapai 9.527 orang. Mereka datang dari semua propinsi di Indonesia, terlebih untuk putra-putri di wilayah Papua dan Papua Barat, terhitung dari TNI serta Polri.

Peserta yang aktif di Fakultas Kedokteran atau di Kedokteran Gigi yang menjalankan kontribusi pengajaran dokter ahli/pengajaran dokter gigi ahli hingga sampai Januari 2022 sejumlah 2.144 orang, terbagi dalam 1.888 dokter pakar, 229 dokter gigi ahli dan 29 dokter subspesialis dan udah lulus sejumlah 7.004 orang, terbagi dalam 6.596 dokter ahli, 394 dokter gigi pakar dan 14 dokter subspesialis.

Untuk mendapati beasiswa ini, prosedur pengerjaannya yaitu berikut ini:

1) Recruitment dikerjakan kedua kalinya dalam satu tahun yang ditujukan buat PNS dan non-ASN yang sudah miliki referensi dari rumah sakit pemerintahan serta udah mendaftarkan di satu diantaranya dari 16 Fakultas Kedokteran dalam negeri (Legalisasi A serta B) yang sudah bekerja sama-sama dengan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga :  Bunda PAUD Miliki Peran Penting Dukung Anak Tumbuh Sehat Tanpa Asap Rokok

2) Register lewat link

3) Prodi pecintaan merupakan yang terkait dengan pelayanan KJSU serta KIA.

4) Tingkatan penyaringan:

A. Penyaringan administrasi

B. Saringan akademis sesuai sama di FK

C. Pemastian dan pemberitahuan

5) Mau melayani pascapendidikan di wilayah pengusul atau di rumah sakit pemerintahan di Indonesia dengan waktu jangka sesuai sama Ketentuan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2022 perihal Kontribusi Cost Pengajaran Kedokteran serta Fellowship.

Pembiayaan yang hendak diterima peserta yaitu ongkos pengajaran sesuai sama surat ketetapan rektor di Fakultas Kedokteran tujuan, ongkos hidup/uang buku serta cost penyokong (analisis, ujian nasional, seminar).

2. Beasiswa Fellowship Dokter Spesialis

Kemenkes berikan beasiswa fellowship dokter specialist untuk pemenuhan service kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi (KJSU). Peserta fellowship bisa berawal dari dokter pakar PNS dan non-PNS yang bakal diperbedayakan di RS pemerintahan yang memerlukan model pelayanan fellowship (KJSU).

Jenis fellowship yang dibuka ada 29 type. Di 2022 udah diberi beasiswa fellowship dokter specialist beberapa 20 dokter pakar jantung dengan 7 model fellowship.

Target pemberian beasiswa fellowship dokter ahli pada 2023 beberapa 170 orang peserta. Recruitment beasiswa fellowship dokter ahli dijalankan 3 kali dalam satu tahun.

Pada 2023 bakal dijalankan pada minggu ke-4 di Januari 2023 dengan lewat berberapa stage, ialah: penerbitan surat selebaran, register peserta lewat bandikdok, penyaringan interview oleh kolegium, saringan akademis, penentuan surat ketetapan yang terima beasiswa fellowship dokter spesialis

Untuk memperoleh beasiswa fellowship dokter ahli harus penuhi syarat sebagaimana berikut:

a. Praktek ahli sekurang-kurangnya dua tahun

b. STR serta SIP dokter spesialis

c. Memberikan SIP ke RS penyelenggara

d. Ijin dari RS pengusul

e. Rekom kolegium

f. Mau melayani sedikitnya 2 tahun di RS pengusul

Saat ini ada 17 rumah sakit yang udah terima fungsi program beasiswa fellowship dokter ahli, yakni: National Hospital Surabaya, RS Gatot Subroto, RS Panti Rapi Yogyakarta, RS UNS (Sukoharjo), RS Metropolitan Medical Centre, RSUD Bahteramas, RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, RSUD dr Loemono Hadi Kudus, RSUD Dr. John Piet Wanane, RSUD Kabupaten Sidoarjo, RSUP Dr Kariadi Semarang, RSUP dr M Djamil, RSUP dr. Johannes Leimena Ambon, RSUP Dr. Kandou, Manado, RSUP Dr. Mohamad Hoesin Palembang, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, RS Jantung serta Pembuluh Darah Paramarta.

Baca Juga :  Cara membuat CV yang benar dan menarik

Peserta beasiswa fellowship dokter specialist dapat memperoleh cost penyelenggaraan fellowsihp, cost hidup dan ongkos operasional, ongkos buku atau rujukan sesuai sama SBM tahun jalan.

3. Beasiswa Calon Dokter dan Dokter Gigi

Kemenkes pula memberinya beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi yang di utamakan buat wilayah terasing, tepian, kepulauan, wilayah ketinggal, wilayah mempunyai masalah kesehatan dan wilayah fokus yang masih tidak cukup dan tak ada dokter serta dokter gigi. Peserta berawal dari alumnus SMA/sederajat, mahasiswa sarjana kedokteran/kedokteran gigi dan mahasiwa pekerjaan kedokteran/kedokteran gigi.

Pada 2022, Kemenkes udah memberi beasiswa afirmasi ke putra/putri wilayah beberapa 512 irang. Obyek pemberian beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi pada 2023 beberapa 800 peserta anyar.

Rekrutmen beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi dikerjakan 1x dalam satu tahun. Di 2023 akan dijalankan minggu awal pada Mei 2023 lewat tahapan-tahapan, ialah: penerbitan surat selebaran, registrasi peserta lewat bandikdok, penyaringan administrasi, penyaringan akademis dan pemastian surat putusan yang terima beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi.

Untuk mendapati beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi harus penuhi syarat sebagaimana berikut: dianjurkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Dinas Kesehatan propinsi buat diperbedayakan seusai tuntas pengajaran, asal dari DTPK / DBK serta wilayah fokus, lulus penyaringan administrasi serta akademis.

Daerah yang udah mendapati beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi ada 29 propinsi dan 207 kabupaten/kota, ialah Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat , Jawa tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara.

Peserta beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi bakal mendapati cost pengajaran, ongkos hidup dan ongkos operasional, ongkos buku atau rekomendasi sama sesuai SBM tahun jalan, ongkos pengamatan sama sesuai biaya Kemenkes.

4. Beasiswa Pengajaran buat SDM Kesehatan

Kemenkes memberinya kontribusi beasiswa pengajaran terhadap SDM kesehatan, terutamanya untuk karyawan yang dengan status PNS. Kontribusi beasiswa diberi untuk semuanya level pengajaran (D4, SI, karier, S2 serta S3).

Program kontribusi beasiswa pengajaran udah dilakukan mulai sejak 2008 hingga saat ini dengan keseluruhan peserta 15.619 orang, yang terdiri dalam peserta pusat 6.376 orang sedang peserta wilayah 9.234 orang, pemberian kontribusi beasiswa tingkat pusat dikasihkan ke SDMK Kementerian Kesehatan baik pusat atau UPT untuk wilayah. Sekarang ini yang terima beasiswa Tubel Kemenkes sejumlah 34 propinsi serta 514 kabupaten/kota di Indonesia, sementara itu buat wilayah fokus dari 305 kabupaten/kota yang mempunyai peserta beasiswa Kemenkes yakni 215 kabupaten/kota dengan penebaran pengajaran peserta di 57 intstitusi pengajaran.

Baca Juga :  Gunung Api Banda, Pesona Alam yang Memukau di Tengah Laut Banda

Persyaratan peserta, di antaranya PNS minimum setahun selesai dipilih jadi PNS. Umur optimal buat D4, S1 dan S2 merupakan 45 tahun serta S3 maksimum 50 tahun. Register peserta bisa dijalankan lewat cara online lewat: https://tubel.bppsdmk.kemkes.go.id/

5. Beasiswa Program Afirmasi Pengajaran Tinggi Tenaga Kesehatan (Padinakes)

Melalui program ini, Kemenkes memberinya kontribusi ongkos pengajaran buat putra-putri Indonesia diprioritaskan dari DTPK dan DBK buat peroleh pengajaran tinggi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes serta menjalankan pemanfaatan sesudah selesaikan pengajaran.

Program Padinakes mulai semenjak 2021 serta recruitment dikerjakan di peserta alumnus SMA (mahasiswa 0 tahun) dan pada peserta mahasiswa yang meniti pengajaran tahun akhir di Poltekkes Kemenkes.

Program Padinakes mulai di 2021. Tentang hal jumlah keseluruhan jumlah peserta 2021 serta 2022 sejumlah 1.314 orang, dengan perincian 2021 sejumlah 814 peserta (0 tahun 119 orang serta tahun akhir 695 orang) dan 2022 sejumlah 500 peserta (0 tahun 206 orang dan tahun akhir 294 orang). Tidak ada recruitment peserta Padinakes pada 2023.

Persyaratan peserta Padinakes yaitu alumnus SMA atau sederajat; mahasiswa tingkat akhir pada Poltekkes Kemenkes pengurus Padinakes, diprioritaskan datang dari DTPK serta DBK, jika tidak tercukupi berasal DTPK serta DBK, calon peserta Padinakes bisa berawal dari wilayah lain. Tersebut merupakan wilayah (propinsi, kabupaten/kota) yang sudah memperoleh terima peserta Padinakes: Propinsi Aceh, Bengkulu, Jawa Barat (Bandung serta Tasikmalaya), Jawa tengah (Semarang), DI Yogyakarta, Jawa Timur (Malang dan Surabaya), Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Ambon, Papua, Sorong, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Sulawesi tengah, Sulawesi tengah, Kalimantan Timur.

Peserta Padinakes dapat memperoleh kontribusi ongkos hidup dan ongkos operasional, buku serta rekomendasi, serta cost analisis. Sementara Poltekkes Kemenkes yang terima peserta Padinakes akan terima cost uang pengajaran (uang kuliah tunggal) sesuai aturan skema ongkos yang berjalan di semasing Poltekes. (NJ/red)