Menkeu Adakan Pertemuan Bilateral dengan European Union ASEAN Business Council

Jakarta – Sehabis menyelenggarakan tatap muka dengan beberapa Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Utama negara anggota ASEAN, European Union ASEAN Business Council (EU ABC) melangsungkan percakapan bilateral dengan Menteri Keuangan RI Kamis (30/3) di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC). Dalam perjumpaan itu, delegasi EU-ABC dipegang oleh Tassilo Brinzer, Vice Chairman EU-ABC dan dibarengi oleh 13 anggota yang dari Swiss Re, Standar Chartered, HSBC, Prudential SWIFT, BASF, World Gold Council, dan Zuellig Pharma.

Pokok dialog diskusi bilateral itu yakni berkenaan bagaimana perkuat paduan buat proses rekondisi dan pembangunan kembali selesai epidemi, di mana masih hadapi bermacam rintangan akibatnya karena scarring efek, inflasi tinggi hasil dari kemelut geopolitik, ditambahkan distress perbankan di Amerika Serikat dan Eropa.

Pembahasan perubahan terakhir dari pembangunan pula dikupas ialah terkait pendanaan terus-menerus buat memitigasi pengubahan cuaca, lewat cara memprioritaskan peningkatan energi bersih dan terbarukan.

Namun beragam rintangan dalam shifting dari pemanfaatan energi fosil ke energi yang makin lebih bersih dengan sustainable financing misalnya tentang investasi dalam pengurangan pemanfaatan bahan bakar fosil buat pembangkit listrik masih ditemui.

Beberapa perihal yang dikatakan anggota EU ABC di percakapan itu salah satunya perihal utamanya peningkatan ekonomi digital, kesehatan, serta area kendaraan listrik. Sesudah itu, dibidang asuransi, disorot pula perihal aturan perpajakan terutama terkait corporate penghasilan tax serta penghasilan tax. Setelah itu, diungkapkan pun tentang peningkatan energi bersih, ASEAN taxonomy dan taxonomy di teritori yang lain, disenggol pun terkait peraturan di bagian customs, dan bullion bank.

Baca Juga :  Dorong Produk Susu Anak yang Terjangkau Demi Mengatasi Stunting, Menko Airlangga Resmikan Pabrik Bahan Baku Susu di Cikarang

Pada sisi akhir tatap muka bilateral ini, EU ABC mengatakan support-nya terhadap proses pembangunan di Indonesia. (Red)