Bersama Kader Surabaya Hebat, Geliat Airlangga Lakukan Pencegahan TBC

SURABAYA_portalwartawan.com ” Sebagai wujud kestabilan dalam memberi dukungan beberapa usaha kesehatan ibu dan anak, Geliat Airlangga ditopang Unicef Indonesia kembali mengadakan aktivitas pemasyarakatan kesehatan.

Kali ini, merengkuh Kader Surabaya Top, Geliat Airlangga kembali melangsungkan pekerjaan pemasyarakatan Eliminasi TB Anak pada Selasa, (30/05/23) di Ibis Surabaya City Center.

Tim Geliat Airlangga, Dr Fariani Syahrul SKM, M.Kes berkata kalau, walau TBC sebagai penyakit menyerang yang udah ada dulu kala, akan tetapi sampai saat ini Indonesia belum terlepas seutuhnya dari TBC. Sampai, di Surabaya penderita TBC mempunyai angka paling tinggi di Jawa Timur.

“œApalagi, TBC saat ini bukan hanya serang orang dewasa. Namun, pun anak-anak. Buat itu dia, bersama Kader Surabaya Bagus kita kerjakan penangkalan, penyembuhan sampai memberantas TBC,” kata Dr. Fariani.

Melalui program publikasi Eliminasi TB ini, lanjut Dr. Fariani, beberapa Kader Surabaya Dahsyat dari kelurahan Banyu Urip, Kupang Krajan serta Pakis yang sejumlah 120 peserta ini bakal dilengkapi pengetahuan mengenai TBC. Salah satunya, metode menjumpai penyakit TBC lebih awal, langkah penangkalan serta pengatasan cepat kepada orang yang mempunyai tanda-tanda TBC. Terpenting di beberapa anak.

“œDihimbau terhadap orang buat siaga serta selalu melindungi kebersihan rumah dan lingkungan, hindarkan merokok terlebih di ibu hamil, konsumsi nutrisi cukup serta skema hidp sehat mesti lagi dikerjakan biar anak dapat luput dari TBC,” jelasnya.

Baca Juga :  Tim FK Unhas Diundang sebagai Narasumber pada Simposium Internasional di Kyoto Jepang

Dikesempatan sama, Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Arda Pratama Putra, Sp.A memaparkan, keutamaan banyak orangtua dan orang pahami metode menghambat serta menemukan anak biar tidak tertular TBC semenjak dini

“œSelain orang dewasa, TBC pun serang beberapa anak diusia di bawah lima tahun. Masalah ini nyatanya banyak berlangsung lantaran kurangnya pengetahuan orang-tua mengenai TBC,” pungkas dr. Arda.

Menurut dr Arda, walaupun TBC adalah penyakit menyebar tapi TBC dapat sembuh dan diobati betul. Dan seandainya miliki tanda-tanda penyakit TBC seperti batuk sampai dua minggu, demam dan” panas dingin, berkeringat malam hari, kehilangan nafsu makan sampai pengurangan bobot badan selekasnya periksa ke dokter.

Sedangkan, Kepala Sektor P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Rosita Dwi Yuliandari, S.Km. M.Epid menaparkan berkaitan tata metode penghambatan dan pengatasan pasien TBC. Dan, tanda-tanda anak serta orang dewasa seandainya tertular TBC.

“œTBC itu dapat diobati. Akan tetapi, jikalau tak diobati betul menjadi perkara TBC yang kian berat,” ungkapkan Rosita. (*)

· Pewarta : Ikhlas W · Poto : Ikhlas · Penerbit : Dwito