Solo — Perumda Air Minum Kota Solo (PDAM)” Toya Wening Solo mendapati pelibatan modal Pemerintahan Kota (Pemerintah kota) Solo sejumlah Rp 2,5 miliar. Dana itu antara lainnya diperuntukkan untuk membikin” air minum dalam paket (AMDK) serta menjualnya.
“PDAM Solo menggunakan sumber air dari Umbul Cokro Tulung, Klaten untuk produk AMDK Toya Wening,” kata Petinggi Pengurus Info serta Dokumentasi (PPID) PDAM Solo, Bayu Tunggul, Minggu (6/8).
Dia menerangkan produk air mineral Toya Wening itu, merupakan paket 330 mililiter Rp 33.000/karton, paket 600 mililiter Rp 46.200/karton, paket 1.500 mili liter Rp 33.000/karton. Seterusnya galon air mineral 19 liter Rp 49.500. Air mineral 19 liter Rp 12.000.
Menurut ia, PDAM Kota Solo telah bangun pabrik AMDK di area Kleco, Solo lewat jala perpipaan dari mata air Cokro Tulung mulai sejak tahun silam. Pembangunan pabrik AMDK mengambil sumber dari dana pelibatan modal Pemerintahan Kota (Pemerintah kota) Solo sejumlah Rp 2,5 miliar.
“Pabrik AMDK PDAM Solo telah menghasilkan 1.000 galon air isi ulangi setiap hari. Sementara produk AMDK yang lain lagi step percobaan,” ucapnya.
Dijelaskan, PDAM lewat Walikota Solo membikin surat selebaran biar piranti wilayah menggunakan produk PDAM.” “Bila disaksikan mutunya lebih baik dibanding isi ulangi. Produk kami nggak kalah dari produk yang lain,” ucapnya.
PDAM Solo, katanya, menggamit distributor AMDK maka dari itu PDAM Kota Solo fokus untuk memproduksi. Ada PDAM di salah satunya lokasi Soloraya punyai produk mirip tetapi gak berjalan dengan baik.
“Kami berani beradu. Bila di Jawa tengah udah ada sekian banyak, seperti Kabupaten Magelang, Wonosobo telah ada. Di Soloraya cuma Solo sendiri,” tuturnya.
Menurut Bayu, produk air mineral Toya Wening satu diantara ide usaha PDAM Solo 2020 hingga sampai 2024. Satu diantara disertifikasi upayanya AMDK dari peningkatan usaha air minum isi ulangi.
