Solo ” Puluhandari 15 negara beradu kapabilitas serta kreativitas dalam even(MOS) Tahun 2023. Mereka akan melukisdi media dinding yang disajikan di Teritori Daerah Selaras Kampung Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.
“Keseluruhan ada sekitar 50 seniman dari 15 negara akan tuangkan inspirasi seni grafiti di tembok yang udah disajikan. Ini sebagai penyelenggaraan tahun ke-2 , seusai tahun tempo hari sukses diselenggarakan,” jelas Presiden Direktur INDACO,ke jurnalis, Jumat (26/5).
Dikatakan, Indonesia kembali diputuskan selaku tuan-rumah penyelenggaraan. Dengan membawa topik “Critical Mass”, jadi bentuk pernyataan sukur atas berakhirnya kritis karena wabah Covid-19.
Menurut Iwan, faksinya bawa visi pembelajaran jika grafiti yakni seni yang berkualitas dan jauh dari kesan-kesan vandalisme.
“Seni grafiti ini benar-benar berlainan dengan vandalisme. Lantaran seni ini mendatangkan nuansa kekinian serta berpamor. Goresan cat aerosol yang dicatatkan seniman grafiti mendatangkan seni tulis yang paling berkwalitas,” katanya.
Sementara itu, salah orang seniman grafitti, Alejah mengatakan, dirinya sendiri begitu puas bisa tergabung dalam even MOS 2023. Menurut dia, lewat even itu dianya sendiri bisa berjumpa dengan seniman lain serta share inspirasi dengan mereka.
“Dapat keliling dunia, berbicara dengan beberapa orang terutamanya beberapa orang seni (graffiti-red),” papar seniman graffiti berasal dari Australia itu.
Disinggung terkait penyiapan yang telah dilakukan buat meng ikuti even itu, Alejah menjelaskan, dianya sendiri sudah menyediakan kreasi dan sketsa. Termasuk dengan warna yang bisa dipakai,” tukasnya.
Even tahunan ini pula memperoleh support positif dari Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Bupati Karanganyar, Juliyatmono menilai penyelenggaraan MOS Indonesia, yang bawa pengaruh positif untuk Karanganyar.
“Kami dukungan. Kami menggerakkan. Melalui momen ini, INDACO serta Karanganyar bakal makin terkenal, melalui catatan kreasi banyak seniman grafiti yang datang,” ujarnya.
